Rumah Sakit di Malaysia Hadirkan Program Perawatan Klinik Kanker Payudara, Ini Dia Keunggulannya: Ada Perawat Pendamping



newskotabekasi.com - Kanker payudara merupakan kanker paling umum di Indonesia, terhitung 19,2% dari semua kasus kanker di negara kita. Hal inilah yang membuat pentingnya penanganan terbaik bagi pasien kanker payudara di Indonesia.


Pasalnya, Ahli Bedah Payudara di Mahkota Medical Centre (MMC) dr. Ho Pey Woei mengatakan, hampir 50% kasus kanker payudara pada wanita tidak memiliki faktor risiko yang dapat diketahui, hal ini menunjukkan bahwa pengecekan atau skrining adalah satu-satunya metode yang dianjurkan untuk mendeteksi kondisi tersebut.


Hal tersebutlah yang membuat MMC, salah satu rumah sakit swasta tersier terbesar dan terlengkap di Semenanjung Selatan Malaysia menghadirkan Program Perawatan Klinik Kanker Payudara yang pertama diakui oleh Joint Commission International (JCI).


"Melalui program komprehensif ini, tujuan utama kami adalah menjadi rumah sakit sebagai pilihan opini kedua bagi pasien-pasien ini untuk memastikan bahwa mereka memiliki akses untuk perawatan medis sedini mungkin," ujar 


Manfaat dari mendapatkan perawatan di MMC, kata dia adalah memiliki tim interdisipliner yang komprehensif yang akan hadir sepanjang perjalanan pasien dan program tindakan lanjutan selama 5 tahun.


Tim interdisipliner termasuk ahli bedah payudara, ahli radiologi, ahli onkologi, ahli patologi, perawat pendamping, koordinator pelayanan perawat, apoteker, ahli fisioterapi dan ahli diet, semuanya bekerja sama untuk menawarkan hasil yang optimal. 


Meskipun setiap individu dalam tim memiliki tanggung jawab yang berbeda, mereka selalu bekerja secara kohesif untuk memberikan hasil terbaik bagi setiap pasien.


Ng Li Cheir, Perawat Pendamping dari MMC mengatakan bahwa, perawat pendamping adalah bertujuan untuk membimbing pasien dan menjadi teman sepanjang perjalanan kesehatan mereka. Tenaga kesehatan ini didedikasikan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang telah didiagnosis menderita kanker payudara.



"Perawat pendamping akan mendaftarkan pasien kanker payudara ke dalam Program Perawatan Klinis Kanker Payudara, kemudian pasien akan dibimbing mulai dari pelayanan, perawatan luka payudara, latihan rehabilitasi, kemoterapi, radioterapi, nutrisi, dan pemantauan perawatan lanjutan selama 5 tahun," ujar dia.



Pasien kanker payudara yang tidak lagi dalam pengobatan aktif dapat mempertimbangkan untuk menggunakan telekonsultasi untuk menjalani perjalanan perawatan mereka.


Sementara itu, Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia, TYT Dato' Syed Mohamad Hasrin Tengku Hussin menambahkan, sebagai negara tetangga, Malaysia menjadi pilihan untuk masyarakat Indonesia melakukan second opion berobat karena jaraknya yang dekat, dan Muslim Friendly.


“Malaysia telah menjadi destinasi alternatif yang terpillih untuk rakyat Indonesia mendapatkan penjagaan kesihatan. Malah, lebih 60% daripada wisatawan medis ke Malaysia berasal daripada Indonesia," kata dia

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال